Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
KemenPPPA ajak semua pihak perkuat sistem perlindungan anak
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-08 01:22:48【Sehat】917 orang sudah membaca
PerkenalanDeputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu. ANTARA/HO-KemenPPPAJakarta (ANTAR

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengajak seluruh pihak, baik kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha, media, dan juga masyarakat, untuk memperkuat kembali sistem perlindungan anak yang harus berfungsi secara menyeluruh dan saling terhubung
"Ketika terjadi kasus anak cacingan, keracunan makanan, atau stunting, pertanyaannya bukan hanya siapa yang harus bertanggung jawab, tapi bagaimana setiap kementerian/lembaga berperan sesuai fungsi masing-masing," kata Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu di Jakarta, Kamis.
Hal itu dikangakannya menanggapi kasus infeksi cacing pada anak di Bengkulu.
Pribudiarta Nur Sitepu menjelaskan masalah kesehatan anak, termasuk kasus cacingan pada anak, berkaitan erat dengan faktor sosial dan ekonomi keluarga.
"Ada masalah kemiskinan, sehingga kementerian di bidang perekonomian seperti Kementerian Koperasi dan UKM dapat mendorong kewirausahaan perempuan atau kementerian lain seperti Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) dapat memperkuat program kesejahteraan keluarga," kata Pribudiarta Nur Sitepu.
Baca juga: Gubernur Bengkulu nyangakan dua balita cacingan berat telah sembuh
Kemudian faktor lainnya, seperti anak tinggal di rumah ngak layak huni atau lingkungan dengan sanitasi buruk, maka Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dapat mengambil langkah perbaikan infrastruktur.
Sementara itu, terkait faktor gizi buruk, Badan Gizi Nasional (BGN) berperan memastikan akses gizi yang baik bagi anak.
Pada pertengahan September 2025, Pemerintah Kabupaten Seluma menemukan kasus dua balita cacingan.
Dua balita tersebut kakak adik yang berusia 4 tahun dan 1 tahun 8 bulan, mereka merupakan warga Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu.
Kedua balita itu akhirnya dirujuk dari RSUD Talo Seluma ke RS M Yunus Bengkulu untuk mendapatkan perawatan intensif pada 16 dan 17 September 2025.
Kini dua balita adik kakak tersebut telah sembuh dan kembali ke keluarga.
Sementara sebelumnya, pada Juli, terjadi kasus cacingan pada balita perempuan berinisial R (4) di Sukabumi, Jawa Barat, yang berujung korban meninggal dunia.
Baca juga: Menko PM minta Kemenkes mendata semua kasus cacingan anak di Tanah Air
Suka(334)
Sebelumnya: 6 gaya hidup anak muda yang diam
Selanjutnya: Warga terdampak cuaca ekstrem di Kabupaten Bekasi capai 304 orang
Artikel Terkait
- BGN gelar bimtek penjamah makanan program MBG di Bekasi
- Gubernur Jatim pastikan BRIN tangani kontainer suspek Cs
- Jumlah SPPG di Banten baru 45 persen dari target 1.200 unit
- Bakery ASEAN Talk 2025 Jakarta Ditutup dengan Sukses pada 28 Oktober
- Rutan Cipinang
- BI bangun tugu uang rupiah tiga dimensi di Bali
- Manfaat Azelaic Acid untuk wajah, bikin kulit cerah & anti flek hitam
- Sembilan tewas dan lima lainnya hilang akibat banjir di Vietnam tengah
- Mahasiswa USU cipngakan wadah makanan dari limbah sawit dan daun pepaya
- Siswa penerima MBG di Jateng sampaikan pesan bercara unik ke Presiden
Resep Populer
Rekomendasi

MBG mandiri Kabupaten Penajam berdayakan lingkungan sekolah

Wakapolri: SPPG Polri harus punya menu MBG khas daerah, simbol inovasi

Menkomdigi: Indonesia negara kedua di dunia yang batasi anak bermedsos

TNI AD siapkan ribuan hektare lahan perkuat pasokan bahan pangan MBG

BGN sebut MBG telah serap satu juta tenaga kerja

BGN sosialisasikan revisi penerima MBG

Baznas RI terjunkan tim bantu warga terdampak banjir Cisolok Sukabumi

Perpusnas dukung MBG, siapkan bacaan "bergizi" dukung peningkatan literasi